Cerpen - "Crazy Boy"

Technopreneur Team Vocasix - Hafifah Putri Shahnaz

"Crazy Boy"

Chapter 1
---------------------------------------------------------------------------------
Catatan semprul si bocah sableng yang berharap peri Cinderella mau mampir ke sekolahnya buat nyihir dia jadi pangeran kodok-eh, pangeran tampan maksudnya. Seputar kehidupan absurd anak SMK dengan nama Rizal, itu yang tertulis di kartu pelajarnya. 
Langsung aja, jadi di suatu siang yang bersalju- maunya sih, tapi mana ada salju di Indonesia. Adanya juga matahari yang terik, sekalinya ujan kali ciliwung penuh. Udah, jadi gini... Saat itu, seluruh pasang mata tertuju pada seorang cowok berkulit putih yang sedang mengibas rambutnya bak iklan shampo. Siapa yang tidak mengenal si tampan yang melelehkan hati para gadis. Prince charming nyasar ke Indo. Tapi sayangnya...

Set!

Sayangnya itu bukan gua, bro! Pernah sekali gue mencoba mengikuti gaya yang ia laukakan, tapi cewek-cewek itu malah menatap seolah gue adalah kera Amazon yang nyasar ke Indonesia. ‘Aneh’ itu kata mereka. Masih mending gue dikata aneh, waktu itu ada yang pernah bilang, ‘Amit-amit cabang bayi, semoga gue kagak punya anak kayak dia nantinya..’ Anjrit! Sampe segitunya dia ngelus-ngelus perut.

Tapi sih, gue nggak pernah masukin ke hati, masukin perut aja biar kenyang- eh, dikata lemper kali.

Gue suka kesel sama sekolah ini. Bukan cuman muridnya yang bikin gue kesel. Bahkan penjaga gerbang ikut-ikutan ngeselin, ngeselinnya tuh dia sok larang-larang gue waktu mau lompat gerbang. Segala bawa-bawa pentungan seakan gue adalah murid nakal kelas kakap, padahal kelas kecebong aja gue belom nyampe.

Jadi intinya ketika gue mau lompat pager, sang penjaga gerbang udah jerit-jerit histeris duluan seakan gue mau bunuh diri. ‘Jangan nak.. tolong, jangan.’ Gitu dia bilang, udah kayak pengen diapain ‘kan! Padahal gue cuman pengen beli bubur di sebrang sekolah.

Ah, ngomong-ngomong soal tukang bubur. Gue juga sedikit kesel ama tukang bubur di sebrang sekolah- Eh, banyak juga yak orang yang gue keselin, abisan mereka emang bikin gue kesel sih. Bodo amat Zal, bodo amat. Back to the abang-abang tukang bubur, dia itu suka nyelempangin selampe di bahunya. Bukannya gue care yak, tapi gue penasaran aja jangan-jangan dia kagak pernah cuci itu selampe. Bukannya gue merhatiin selampenya, masalahnya itu selampe yang dia buat ngelapin mangkok kalo abis selesai dicuci, abis itu dia pake buat lap muka. Bahkan kalo abis hujan, terus ada orang yang mau makan ditempatnya, dia juga ngelap bangku yang basah pake selampe itu. Lu bayangin seberapa menumpuknya bakteri Lactobacillus casei- Eh, itu kan, bakteri yakul. Hehe.

To be continued...
__________________________________________________________________

Nah guys, Penasaran kaan gimana kelanjutan cerpen diatas....., paantengin terus yaaa, hanya di Vocasix !!!

Untuk mengapresiasi bakat dan minat teman - teman dalam berkarya, dan juga didasari atas rekomendasi dari guru pembimbing, kami selaku Tim Technopreneur Vocasix 2016/2017 memberikan kesempatan bagi siswa/i sekalian, untuk ikut mempublikasikan karyanya dalam bentuk posting ke web ini, Ayo Tunjukkan Kreasimu !!!

Dan jangan lupa kunjungi situs resmi kami di smkn6dki.or.id

Jika ingin memberikan masukan/saran dan yang ingin mengirimkan karyanya, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Terima Kasih,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar